M.Yanuar Suratman. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

JUMLAH LAPANGAN PEKERJAAN,JUMLAH PENCARI KERJA DAN PENGANGGURAN



Pekerjaan,pencari kerja dan pengangguran sungguh sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. mengapa tidak? karena tujuan hidup manusia adalah bekerja untuk
kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Di indonesia,mencari pekerjaan tidaklah segampang membalikan telapak tangan,sunggulah sulit dan membutuhkan perjuangan.karena untuk
dapat bekerja,seseorang tersebut haruslah mempunyai SKILL(kemapuan yang mumpuni) ditambah latar belakang pendidikan yang baik serta sikap dan wawasan kita.untuk itu,sekali lagi
di Indonesia,orang-orang berbondong-bondong untuk melamar pekerjaan. Sebagai contoh di Jawa barat, jumlah lowongan kerja di Jabar mencapai 580 ribu selama tahun 2011.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jabar, Mustopa Djamaludin menegaskan, tahun ini kesempatan kerja di wilayah Jabar baik formal maupun nonformal mencapai 580.000.
Namun ia mengakui masih banyak kesampatan kerja lainnya, sebab data tersebut hasil inventarisasi pengusaha.
“Data kesempatan kerja ini tidak menutup kemungkinan lebih banyak lagi. Karena disinyalir masih banyak perusahaan atau pengusaha yang belum melaporkan lowongan kerjanya ke dinas tenaga kerja kabupaten/kota,”
ungkap Mustopa kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Soekarno-Hatta Bandung, Kamis (17/2).
Menurutnya hingga Februari 2011 ini tercatat sudah ada sekitar 38.326 peluang kerja by name by address. Data ini hasil dari laporan kebutuhan kerja yang dilaporkan langsung ke Pemprov Jabar melalui Disnakertrans.
jumlah kesempatan kerja tahun ini meningkat 11% dibanding 2010. Salah satu penyebabnya para investor yang masuk ke Jabar.
“Saat ini data kesempatan kerja akan terlihat karena sudah diatur dalam UU No. 13/2003 tentang Ketenagajerjaan.
Dalam UU itu disebutkan, perusahaan memiliki kewajiban melaporkan kesempatan kerja ke Disnaker,” katanya.
Diakui pula, peluang kerja masih didominasi bidang nonformal. Dari 580.000 kesempatan kerja sekitar 30% peluang kerja bidang formal, sisanya sektor nonformal.
Mayoritas sektor formal adalah sektor industrial dan kontruksi. Sedangkan sektor nonformal adalah perdagangan, pertanian, dan jasa.
Selain itu,pengangguran pun tidak bisa lepas dari jumlah lapangan pekerjaan dan jumlah pencari kerja karena banyak contoh, sarjana menganggur karena tidak dapat lowongan dan jumlah lowongan yang tidak seimbang dengan jumlah pelamar yang mengakibatkan pengangguran semakin banyak di indonesia. Skill juga salah satu faktor dari pengangguran. karena banyak para urban yang datang ke Jakarta yang tidak disertai dengan kemampuan individu sehingga akhirnya malah menambah masalah baru di indonesia khususnya di daerah Jakarta.
Menurut BPS(Badan Pusat Statistik) melansir bahwa jumlah pengangguran di indonesia mencapai sekitar 8% dari jumlah angkatan kerja. Sekitar 12.8 juta jiwa masayarakat terbuka maupun pengangguran paruh waktu dan menurut Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Fadek Muhammad jumlah ini ditamabah menjadi  1,1 juta dari tamatan sekolah(perguruan tinggi) yang belum etrserap lapangan pekerjaan.
Melihat salah satu contoh jumlah lowongan dan jumlah pekerja yang melamar di jabar menandakan bahwa bisa diambil kesimpulan bekerja merupakan prioritas utama dalam hidup harus dijalani selain kehidupan pribadi dan bermasyarakat. untuk itulah diharapkan agar kedepannya,sistem ketenagakerjaan di indonesia bisa lebih baik dan tentunya jumlah lowongan pekerjaan semakin banyak dan seimbang dengan jumlah penduduk di indonesia sehingga tidak ada lagi pengangguran di indonesia. dan peran pemerintah sangatlah berperan penting dalam menjadi fasilitator yang baik untuk mengurangi jumlah pengangguran di indonesia dengan membuka lapangan pekerjaan yang baru sehingga penyerapan tenaga kerja pun menjadi maksimal.sungguh ini harapan kita bersama dalam mewujudkan indonesia yang lebih baik dan baik.

sumber :
http://www.anneahira.com/data-pengangguran-di-indonesia.html


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar